Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Qantas Mendarat Darurat Gara-gara Burung

VIVAnews -- Kejadian dramatis kembali menimpa penerbangan maskapai Australia, Qantas.

Kali ini insiden menimpa pesawat bernomor penerbangan QF64 rute Johannesburg-Sydney yang mengangkut 171 penumpang.

Pesawat Qantas jenis Boeing 747 terpaksa berbalik ke Johannesburg, Afrika Selatan setelah salah satu mesinnya mengalami kerusakan. Gara-gara burung.

Juru bicara Qantas mengkonfirmasi, mesin nomor dua mati karena kerusakan turbin yang setelah menghisap burung -- tak lama setelah tinggal landas. Insiden ini memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat.

"Saat ini pesawat sedang ditangani para insinyur," kata juru bicara Qantas, seperti dimuat News.com.au, Rabu 17 November 2010. "Ini hanya kerusakan di beberapa pisau turbin, bukan kerusakan besar."

Menurut juru bicara itu, kru pesawat telah mematuhi prosedur yang ada dengan berbalik ke Johannesburg. Buntut dari kejadian ini, penerbangan terpaksa dibatalkan. Para penumpang diinapkan di hotel semalam dan Qantas akan menerbangkan mereka secepat mungkin.

Para penumpang juga memiliki opsi lain, yakni, naik pesawat lain.

Menurut juru bicara, insiden yang melibatkan burung tidak biasa terjadi pada maskapai Qantas, setidaknya tidak dalam dua atau empat tahun belakangan.

"Pesawat tidak sedang beruntung, juga burung itu."

Namun, kejadian kali ini melengkapi insiden beruntun Qantas. Senin 15 November 2010 lalu, pesawat Qantas dengan nomor penerbangan QF 17 yang terbang dari Bandara Sydney ke Buenos Aires terpaksa berbalik.

Sebab, diketahui ada masalah elektrik yang memicu keluarnya asap di bagian kokpit di pesawat jenis Boeing 747-400.

Insiden yang paling menghebohkan akhir-akhir ini terjadi saat serpihan pesawat Qantas berukuran besar ditemukan jatuh di Batam. Akibatnya pesawat rute Singapura-Sydney akhirnya berbalik dan mendarat darurat secara dramatis di Singapura.

Dari hasil pengujian saat itu terungkap bahwa terjadi kebocoran bahan bakar di mesin Rolls-Royce Airbus A380 milik Qantas.